Dengan masuknya budaya Jepang dan Korea yang sangat gencar, Indonesia memang mengalami fenomena baru di sektor industri hiburan, khususnya musik. Tidak lagi lagi dihiasi dengan hanya para musisi dan band, kita mulai mengadopsi konsep “girlband/boyband/idol” yang memang lebih familiar di negara-negara Asia Timur. Tidak hanya sekedar menawarkan kemampuan vokal, konsep ini juga didesain untuk menjadikan visual dan gaya hidup sebagai nilai jual paling utama. Menariknya lagi, ia mulai berkembang menjadi sebuah tren yang diikuti oleh banyak remaja, terutama dari sisi penampilan.
Adaptasi budaya ini sendiri sebenarnya sudah terjadi di industri game cukup lama. Ada dua tren visual yang selalu membuat para developer jatuh pada konsep klise yang sama: menawarkan desain karakter wanita yang terlalu sensual atau menawarkan desain karakter pria yang terlihat terlalu ‘boyband’. Boyband di sini tentu saja tidak menyoroti kemampuan vokal atau menari setiap karakter game ini. Namun lebih cocok untuk mendeskripsikan desain yang biasanya terlalu feminim secara visual, atau karena pembawaan karakter yang justru terlihat lemah. Desain rambut menjadi salah satu elemen yang bisa dianggap sebagai indikator.
Menariknya lagi, sebagian besar dari karakter yang hadir dengan desain ini tumbuh dan berasal dari developer Jepang, yang memang sudah mengenyam konsep boyband dan idol untuk waktu yang cukup lama. Sementara game-game yang lahir dari developer Barat selalu mengusung desain yang justru mengekspos maskulinitas secara berlebihan. Otot, darah, karakter yang keras dan hadir tanpa ampun seolah bertolak belakang dengan apa yang selama ini berusaha dicitrakan oleh Jepang.
Lantas dari semua karakter game pria yang ada di industri game, karakter mana saja yang pantas yang pantas menyandang sebagai paling ‘boyband’?

Dante (Devil May Cry)

dante new
Okay..okay.. Sebelum kita berdebat mengapa Dante pantas untuk masuk ke dalam list yang satu ini, Capcom memang harus diakui menciptakan karakter dengan kepribadian yang terhitung kuat untuk sosok Demon Hunter yang satu ini. Maskulin dan tidak pernah mengenal rasa takut ketika harus berhadapan dengan segudang iblis yang menyebrang dari dunia yang lain. Namun walaupun demikian, ada sisi kepribadian lain dengan cita rasa ‘boyband’ yang kentara. Ia melemparkan aura flamboyan yang kentara dari setiap aksinya. Tidak hanya itu saja, potongan rambut, desain pakaian dan karakter secara keseluruhan juga menawarkan hal tersebut. Dante lama atau Dante baru yang lebih menghadirkan kesan tersebut? Itu akan menjadi perdebatan Anda.

K (King of Fighters)

k
Karakter yang satu ini sebenarnya tidak hanya memiliki nama dengan satu huruf saja. K yang sesungguhnya menyandang nama “Kei Dash” ini memang menajdi salah satu karakter baru KOF yang ikonik. Walaupun terlihat garang di arena dengan kemampuan bertarung jarak dekat yang memesona, K memperlihatkan desain yang sayangnya justru menawarkan pesona yang berkebalikan. Celana kulit ketat dengan bentuk tubuh proporsional yang ‘seksi’, cita rasa boyband K justru mengalir lebih kuat karena desain rambut yang ada. Menariknya lagi? Hampir semua wallpaper yang ada memperlihatkan pose yang membuat banyak developer dari Barat mengernyitkan dahi.

Hwoarang (Tekken)

hwoarang
Gerakan kaki yang cepat, Hwoarang bahkan sudah menjadi definisi karakter “boyband” jauh sebelum konsep ini dikenal oleh sebagian besar gamer di Indonesia. Berpenampilan menarik dengan rambut halus, visual ini sama sekali tidak menguatkan citranya sebagai salah satu petarung taekwondo terbaik di dunia. Seperti seorang aktor atau idol yang dipaksa untuk mengenakan pakaian bertarung dan bertempur di arena. Citra ini justru semakin kuat ketika membandingkannya dengan beberapa karakter pria lainnya di Tekken 3. Jin mungkin memiliki gaya rambut unik, namun desain plot yang ada mengubah identitasnya menjadi karakter yang kejam. Jika dibandingkan dengan Lee, Law, atau Paul, Hwoarang terlihat “manis”.

Raiden (Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty)

raiden
Raiden, perlahan namun pasti, tumbuh menjadi salah satu poros utama Metal Gear Solid sebagai sebuah franchise. Kehadiran awalnya di MGS 2 memang sempat menuai kecaman dan dilihat sebagai karakter spin-off yang tidak memiliki peran yang krusial. Namun salah satu yang sempat menjadi keluhan tentu saja desain yang ada. Setelah disuguhi dengan testosteron berlebih lewat desain karakter sekelas Ocelot, Raven, Liquid, dan Solid Snake sendiri di seri sebelumnya, Raiden justru terlihat lemah dan feminim. Kecil, kurus, berambut panjang, Raiden punya segudang kualitas untuk menjadi salah satu anggota boyband Jepang atau Korea.