Wednesday, December 4, 2013

Makna Desain Batik (Part3)

Sejarah Batik di Pekalongan

Dalam sejarah perbatikan maka Pekalongan adalah tempat yang paling terkenal setelah Solo dan Yogyakarta. Batik yang berasal dari luar Solo dan Yogyakarta dinamai Batik Pesisir yang berarti batik dari daerah pesisir. Apa yang dinamakan batik pesisir ternyata antara lain ada batik yang sama sekali tidak berasal dari daerah pesisir seperti Garut dan Tasikmalaya. kalau melihat desain dan warnanya maka bisa juga dinamakan batik tidak tradisional.


Pekalongan adalah sebuah kota perdagangan dimana banyak sekali pedagang bertempat tinggal. Pedagang-pedagang ini tidak hanya datang dari Jawa tetapi juga dari seluruh dunia seperti dari Cina, Arab dan negeri Belanda. Banyak terdapat pedagang batik yang tinggal di Kauman.
Sejak pertengahan abad ke-19 terutama wanita-wania belanda yang tinggal di Pekalongan dan lain-lain tempat yang mempergunakan teknik batik untuk membuat kain batik menurut seleranya sendiri. Majalah-majalah Eropa dari masa itu yang dijadikan inspirasi mereka. Gaya Erops pada masa itu terlihat pada hasil-hasil pembatikan yang masih disimpan. Gambar-gambarnya terdiri dari buah-buahan, bunga dan tanaman Eropa. Desain sedemikian dinamakan "buketan". Banyak nama Belanda misalnya Van Zuylen dan Metzelaar sampai kini masih termashyur bagi pengenal-pengenal batik.
Orang-orang Cina sangat giat dalam mengerjakan produksi batik. Mula-mula motif dan warna-warna khas kebudayaannya merupakan bahan insoirasinya. Sangat menakjubkan bahwa mereka masih memegang kebudayaan mereka sendiri maskipun nenek moyang mereka sudah hampir seribu tahun yang lalu datang ke pulau Jawa untuk menetap di situ.
Karena batik pekalongan akhirnya terdiri dari begitu banyak warna maka dicari suatu teknik tambahan untuk bisa menerapkan warna-warna itu pada kain menurut cara yang baik. Hampir tidak mungkin untuk menerapkan sepuluh lapisan malam dengan canting misalnya sambil menghilangkannya dengan cara mengeriknya satu per satu. Maka pemecahannya adalah dengan jalan menghiasi sebagian kain menurut cara tradisional, sebagian dengan lapisan malam dan pencelupan dalam bahan cat di samping melukisnya. Tetntu pengerjaan ini memerlukan keahlian sedemikian rupa sehingga teknik tambahan ini tidk dipandang sebagai pemalsuan.

No comments:

Post a Comment