Wednesday, December 4, 2013

Sejarah Desain Modern (Part2)

4. Alvar Aalto (1898-1976)
Finnish Pavilion, New York World's Fair, 1939. Image Source: www.architectureweek.com
“Generasi Kedua’” yang paling penting dalam era modernisme desain interior adalah seorang arsitek dan desainer Finlandia Alvar Aalto. Karir Aalto dimulai ketika gaya perkawinan antara gaya Romantisme-nya Napoleon (yang pada saat itu sedang trend di Eropa) dengan semangat nasionalisme Nordic yang didengungkan oleh Lars Sonck dan Eliel Saarinen, yang nantinya akan melahirkan suatu gaya bar yang disebut gerakanNeoclassicism dan Jugendstil pada akhir abad ke 19 (tahun 1800-an).
Masyarakat Amerika akhirnya dapat menikmati karya desain dari Alvar Aalto secara langsung pada saat New York’s World Fair 1979. Ruang interior seperti kotak(box-like) pameran Finlandia dibat dengan sangat menarik dengan memperkenalkan dinding organik (free-form) yang mengalir (flowing). Sebuah dinding yang terbuat dari kayu yang melengkung dan memenuhi keseluruhan ruang utama pameran dan dipasangi layar pada ruang pameran tambahan pada bagian atas.
Sebuah balkon restoran dengan tujuan untuk memutarkan film dari sebuah booth proyeksi dengan bentuk organik yang menakjubkan menambahkan keindahan dari keselurhan desain tersebut. Meskipn keluasan ruang yang sempit dan posisi booth pameran tersebut berada di lokasi yang kurang tepat, namun desain Aalto telah menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan suatu pujian khusus pada event tersebut.
5. Pierre Chareau (1883-1950)
Maison de Verre,Paris, 1928-193; Image Source: jorgerovira.blogspot.com
Karyanya yang terkenal dan bersejarah adalah Maison de Verre (house Of Glass) di Paris yang menggnakan bingkai baja dan are yang luas dari glass block dan plate glass. Desain furniture termasuk di dalamnya kayu solid dan upholsteryyang tebal dan kursi yang gampang dilipat dengan bingkai logam dan anyam-anyaman (wicker) pada dudukan dan sandaran punggung. Karya desainnya mencerminkan suatu perpindahan dari gaya Art Deco ke arah International Style sebagai puncak atau era keemasan dari desain modern.
Chareau adalah seorang arsitek dan desainer kelahiran Lehavre-Prancis dan menyelesaikan studinya pada Ecole Nationale Superieure des Beaux-arts di Paris pada usia 17 tahun. Karakter desain-nya menunjukkan suatu komplesitas dari perpaduan bentuk-bentuk dasar yang harmonis. Melalui karya pertamanya Maison de Vierre, Chareau langsung melejit menjadi satu desainer dan arsitek kenamaan dan mempengaruhi gaya desain dunia selanjutnya.
6. Phillip Johnson (1906-2005)
Glass House, New Canaan, Connecticut, 1949.Image Source: ichalcarper.com
Pada tahun 1946, dunia sedang dilanda demam “International Style” dan salah satu tokohnya arsitek Mies Van De Rohe yang membangun Farnsworth House telah menginspirasi seorang arsitek Amerika lainnya Phillip Johnson untuk mendesain rumahnya sendiri di New Canaan-Connecticut dengan gaya yang sama. Sebuah rumah dengan interior berdindingkan glass block dengan hanya batu bata silinder kecil yang ditampilkan pada rumah untuk menujukkan posisi  kamar mandi dan  lokasi untuk tempat penghangat (fireplace).
Dapur dilengkapi dengan meja counter yang dapat diangkat ke atas (lift tops) untuk penyimpanan peralatan dapur. Sedangkan semua furniture-nya merupakan karya desain dari Mies Van De Rohe, dengan menggunakan upholsterykulit coklat dengan kerangkan berlapiskan krom, keseluruhan karya desain interior tersebut menunjukkan suatu bentuk ketelitian dalam ruang. Ubin yang merah pada lantai dan view yang menuju ke luar (outward) kepada eksterior yang hijau merupakan warna yag dominan pada interior tersebut. Rumah kaca ini merupakan contoh terkenal dari kemungkian untuk sebuah gagasan (open plan) yang logis dan eksekusi desain yang ekstrim
7. Walter Gropius (1883-1969)
Gropius House, 1937. Image Source: www.architectureweek.com
Pengaruh langsung dari modernisme gaya Internasional (international style) bertambah besar ketika beberapa pimpinan Eropa dari gerakan tersebut tiba di Amerika Serikat. Peristiwa hijarah tersebut disebabkan situasi politik Eropa yang makin tidak menentu seiring meningkatnya aksi-aksi represif dari partai NAZI-Jerman pimpinan Kanselir Adolf Hitler.
Salah satu pimpinan gerakan tersebut adalah Walter Gropius, bekas kepala sekolah sekolah desain yang terkenal di Weimar (bagian dari jerman) Bauhaus. Walter Gropius adalah seorang arsitek dengan mengarsiteki sendiri rumahnya sendiri di Lincoln-Massachussets (1937). Rumah tersebut merupakan conoth terbaik dari desain  international style, dengan tipikal atap datar, area kaca yang luas, dan penerapan detail pada fasad (entrance shelter) yang ditopang oleh kolom bulat, tangga spiral dan pemasangan glass block yang banyak.
Dinding putih diciptakan bukan dari beton ataupun stucco (plesteran) melainkan dengan papan kayu lapis (tongue-and-groove wood boards) yang merupakan tipikal dari bangunan vernakular New England. Desain interior-nya elegan simplicity dan menampilkan beberapa jenis karya desain furniture hasil karya anggota gerakan modernisme. Sekarang rumah tersebut menjadi sebuah tanda daerah (landmarks) dan menjadi salah satu atraksi pariwisata yang terkenal di Massachussets yang dikunjungi banyak wisatawan.
8. Herman Hertzberger (1932-)
Centraal Beheer, Apeldoorm, The Netherlands, 1973, Image Source: laguna.pl
Di Belanda, Herman Hertzberger mengimplementasikan gagasan Aldo Van Eyck tentang interior yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi civitas dalam interior yang terorganisir (organization of interior). Hertzberger menerapkannya pada bangunan kantor Central Beheer (1973) sebuah perusahaan asuransi di Apeldoorn.
Bangunan ini dibuat dengan unit-unit modular dalam ruang persegi empat dengan pola yang tidak beraturan. Ruang interior adalah sebuah hasil dari kompleksitas ruang kecil dimana     pekerja individual dituntut untuk mengatur sendiri furnitre kerja-nya, peralatan, dan aksesoris pribadi-nya sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Hasilnya adalah sebuah kekacauan (clutter) dalam ruang interior yang sangat humanis, tidak seperti ruang kantor umumnya yang terkesan kaku, formal dan monoton.
Hetzberger dengan Aldo Van Eyck merupakan pelopor gerrakan structuralist di Belanda (pada tahun 1960an). Ia percaya bahwa peran arsitek tidaklah menawarkan solusi yang komplit terhadap permasalahan bangunan, namun menyediakan kerangka spatial yang akan diisi oleh civitas pemakai ruang tersebut. Jadi Hetzberger menekankan pentingnya mendesain aktivitas manusia yang akan berada pada dengan memberikan kebebasan berekspresi pada ruang interior tersebut dibandingkan dengan bangunan yang formal dan kaku yang mengarahkan bahkan mendikte manusia untuk beraktivitas dalam ruang.
Eames House and studio, Santa Monica, California, 1949.Image Source: eischlernetwork.com
9. Charles Eames (1940-2001)
Lebih dikenal sebagai desainer dari Eames chair (1940-1), Rumah pribadi Charles Eames adalah sebuah contoh awal dari sebuah “gerakan” yang disebut high-tech yang menggunakan logam dan kaca sebagai elemen pembentk dari keseluruhan desain tersebut. Menggunakan kerangka sambungan logam yang tanpa penutup (exposed) pada  atap, sedangkan dinding eksterior disusun oleh kaca dan panel solid dengan jendela standar industri dan elemen struktur.
The Eames House dibangun dengan bagian produksi industri, juga kadangkala dipandang sebagai desain yang berbasiskan teknologi (industri) juga mampu menciptakan suatu interior dengan keindahan dan bahkan untuk rumah tinggal.
Charles Eames memang besar di lingkungan arsitek dan menamatkan pendidikan arsitekturnya Washington University-St Louis. Ia sangat dipengaruhi oleh seorang arsitek Finlandia Eliel Saarinen; yang nantinya akan menjadi teman dan partnernya dalam profesi .

No comments:

Post a Comment